Di ceritakan dalam sebuah hadist riwayat..
Kala itu ia sedang khusyuk melakukan ibadah shalat tahajud, Namun tiba-tiba tubuh seorang tersebut bernama Abbad bin Bisyr ditembus oleh tiga anak panah. Tapi anehnya, Abbad bin Bisyr tidak merasakan kesakitan.
Setelah selesai rakaat pertama,kemudian ia mencabut anak panah yang tertancap di tubuhnya lalu melanjutkan shalatnya sampai selesai.
Kala itu ia sedang khusyuk melakukan ibadah shalat tahajud, Namun tiba-tiba tubuh seorang tersebut bernama Abbad bin Bisyr ditembus oleh tiga anak panah. Tapi anehnya, Abbad bin Bisyr tidak merasakan kesakitan.
Setelah selesai rakaat pertama,kemudian ia mencabut anak panah yang tertancap di tubuhnya lalu melanjutkan shalatnya sampai selesai.
Terkait Dengan Artikel: Asal Usul Dajjal Yang Di Ceritakan Dalam Hadist Sahih
Berikut Kisahnya.
Ia adalah Abbad bin Bisyr salah satu di antara ahli ibadah, tetapi juga beliau termasuk pahlawan fisabilillah yang gagah perkasa dalam menegakkan Islam.
Waktu itu Islam mulai tersebar di Madinah, umur Abbad bin Bisyr belum genap 25 tahun.
Ia adalah Abbad bin Bisyr salah satu di antara ahli ibadah, tetapi juga beliau termasuk pahlawan fisabilillah yang gagah perkasa dalam menegakkan Islam.
Waktu itu Islam mulai tersebar di Madinah, umur Abbad bin Bisyr belum genap 25 tahun.
Beliau menimba ilmu kepada salah seorang da'i berasal dari Makkah yang bernama Mush'ab bin Umair.
Dalam waktu singkat saja, batin keduanya telah terikat dalam satu ikatan iman yang kuat tak tergoyahkan. Abbad mulai mempelajari Al Qur'an kepada gurunya Mush'ab.
Suaranya amat merdu, menenangkan hati juga menawan.
Oleh sebab itu, beliau menjadi terkenal di daerah tersebut dan kalangan para sahabat - sahabat sebagai imam dalam solat dan pembaca Al Qur'an.
Abbad bin Bisyr ikut serta dalam setiap peperangan bersama Baginda Muhammad SAW dalam tiap pertempuran yang beliau pimpin.
Di Dalam setiap peperangan, Abbad di tugaskan sebagai pemabawa Al Qur'an.
Riwayat saat Rasulullah SAW kembali dari perang Dzatur Riqa', kemudian beliau beristirahat bersama pasukan muslim lainnya di lereng sebuah bukit.
Sesampainya di tempat peristirahatan tersebut, Rasulullah SAW bertanya kepada para pasukannya,
"Siapa yang bertugas jaga malam ini?"
Lalu Abbad bin Bisyr menjawabnya
"Kami ya Rasulullah," dan Amar bin Yasir pun ikut berdiri.
Dalam waktu singkat saja, batin keduanya telah terikat dalam satu ikatan iman yang kuat tak tergoyahkan. Abbad mulai mempelajari Al Qur'an kepada gurunya Mush'ab.
Suaranya amat merdu, menenangkan hati juga menawan.
Oleh sebab itu, beliau menjadi terkenal di daerah tersebut dan kalangan para sahabat - sahabat sebagai imam dalam solat dan pembaca Al Qur'an.
Abbad bin Bisyr ikut serta dalam setiap peperangan bersama Baginda Muhammad SAW dalam tiap pertempuran yang beliau pimpin.
Di Dalam setiap peperangan, Abbad di tugaskan sebagai pemabawa Al Qur'an.
Riwayat saat Rasulullah SAW kembali dari perang Dzatur Riqa', kemudian beliau beristirahat bersama pasukan muslim lainnya di lereng sebuah bukit.
Sesampainya di tempat peristirahatan tersebut, Rasulullah SAW bertanya kepada para pasukannya,
"Siapa yang bertugas jaga malam ini?"
Lalu Abbad bin Bisyr menjawabnya
"Kami ya Rasulullah," dan Amar bin Yasir pun ikut berdiri.
Tertembus Anak Panah.
Rasululah SAW saat itu telah menyatukan keduanya menjadi saudara ketika kaum Muhajirin baru datang ke Madinah.
Saat itu mereka berdua keluar ke pos penjagaan, lalu Abbad bertanya kepada Ammar,
"Sekarang Siapa di antara kita berdua yang berjaga duluan?"
Amir menjawabnya
"Aku yang tidur lebih dahulu," sambil bersiap untuk tidur yang tak jauh dari tempat penjagaan tersebut.
Rasululah SAW saat itu telah menyatukan keduanya menjadi saudara ketika kaum Muhajirin baru datang ke Madinah.
Saat itu mereka berdua keluar ke pos penjagaan, lalu Abbad bertanya kepada Ammar,
"Sekarang Siapa di antara kita berdua yang berjaga duluan?"
Amir menjawabnya
"Aku yang tidur lebih dahulu," sambil bersiap untuk tidur yang tak jauh dari tempat penjagaan tersebut.
Dalam keheningan malam yang tenang dan dingin,
Abbad melalukan shalat malamnya dengan lembut dalam manisnya ayat suci Al Qur'an yang beliau baca.
Dalam waktu shalat itu kemudian dia membacakan surat Al Kahfi dengan suara yang merdu amat memilukan bagi siapa pun yang mendengarnya.
Ketika itu Abbad fokus didalam kekhusyukan shalat Tahajudnya, kemudian ada seorang musuh datang mengendap - endap.
Musuh tersebut yakin bahwa Rasulullah SAW sedang berada di tempat itu dan orang yang lagi menjalankan shalat itu ialah seorang pengawal yang sedang bertugas jaga.
Abbad melalukan shalat malamnya dengan lembut dalam manisnya ayat suci Al Qur'an yang beliau baca.
Dalam waktu shalat itu kemudian dia membacakan surat Al Kahfi dengan suara yang merdu amat memilukan bagi siapa pun yang mendengarnya.
Ketika itu Abbad fokus didalam kekhusyukan shalat Tahajudnya, kemudian ada seorang musuh datang mengendap - endap.
Musuh tersebut yakin bahwa Rasulullah SAW sedang berada di tempat itu dan orang yang lagi menjalankan shalat itu ialah seorang pengawal yang sedang bertugas jaga.
Tidak Menghentikan Shalatnya.
Kemudian musuh tersebut menyiapkan beberapa anak panah lalu memanah Abbad tepat mengenai punggungnya. Waktu itu sebenarnya beliau tau kalau sedang terkena anak panah,namun beliau tidak menghentikan salatnya Abbad kemudian mencabut anak panah yang tertancap di tubuhnya sambil terus menerus membaca ayat suci al'quran dan tenggelam dalam shalatnya.
Kemudian Orang itu memanah kembali dan kembali mengenai tubuh Abbad dengan jitu.
Abbad pun kembali mencabut anak panah tersebut dari tubuhnya dan beliau kembali meneruskan salatnya.
Lalu orang itu memanahnya lagi dan Abbad pun mencabut lagi anak panahnya seperti sebelumnya dua anak panah yang telah tertancap di tubuhnya.
Kemudian musuh tersebut menyiapkan beberapa anak panah lalu memanah Abbad tepat mengenai punggungnya. Waktu itu sebenarnya beliau tau kalau sedang terkena anak panah,namun beliau tidak menghentikan salatnya Abbad kemudian mencabut anak panah yang tertancap di tubuhnya sambil terus menerus membaca ayat suci al'quran dan tenggelam dalam shalatnya.
Kemudian Orang itu memanah kembali dan kembali mengenai tubuh Abbad dengan jitu.
Abbad pun kembali mencabut anak panah tersebut dari tubuhnya dan beliau kembali meneruskan salatnya.
Lalu orang itu memanahnya lagi dan Abbad pun mencabut lagi anak panahnya seperti sebelumnya dua anak panah yang telah tertancap di tubuhnya.
Sampai pada waktu giliran jaga yang diemban oleh Ammar bin Yasir..
Abbad pun merangkak mendekati saudaranya yang sedang tertidur lalu membangunkannya sambil berkata,
"Bangunlah saudaraku Ammar,bangunlah, aku sedang terluka parah dan lemas," ucap Abbad.
Abbad pun merangkak mendekati saudaranya yang sedang tertidur lalu membangunkannya sambil berkata,
"Bangunlah saudaraku Ammar,bangunlah, aku sedang terluka parah dan lemas," ucap Abbad.
Waktu itu, si pemanah melihat kedua bersaudara dan mulai menyadarinya,kemudian dia buru-buru melarikan diri.
Ammar melihat ke arah Abbad dan melihat darah yang bercucuran dari tiga luka di badannya.
'Subhanallah, kenapa kamu tidak membangunkan aku saat panah pertama menembus tubuhmu saudaraku Abbad?" Ucap Ammar.
"Waktu itu saya sedang salat dan membaca Al Qur'an . Saya tak ingin memutuskan bacaanku sampai selesai. Demi Allah, jikalau tidak karena takut kepada allah akan menyia-nyiakan tugas jaga ini yang ditugaskan oleh Rasulullah SAW untuk mengamankan pos perkemahan kaum muslimin ini, biarkan tubuhku terluka daripada aku harus menghentikan membaca Al Qur'an dalam shalatku," jawab Abbad.
Ammar melihat ke arah Abbad dan melihat darah yang bercucuran dari tiga luka di badannya.
'Subhanallah, kenapa kamu tidak membangunkan aku saat panah pertama menembus tubuhmu saudaraku Abbad?" Ucap Ammar.
"Waktu itu saya sedang salat dan membaca Al Qur'an . Saya tak ingin memutuskan bacaanku sampai selesai. Demi Allah, jikalau tidak karena takut kepada allah akan menyia-nyiakan tugas jaga ini yang ditugaskan oleh Rasulullah SAW untuk mengamankan pos perkemahan kaum muslimin ini, biarkan tubuhku terluka daripada aku harus menghentikan membaca Al Qur'an dalam shalatku," jawab Abbad.
Teman - teman,inilah salah satu kisah heroik dari salah satu sahabat rosul yang bernama Abbad bin Bisyr dan ini adalah salah satu dari karomah yang telah Allah SWT berikan kepada ummatnya.
Btw,kalau posisi kamu seperti sahabat rosul itu apa yang akan kamu lakukan?
kalau saya sih kayanya sudah menjerit-jerit kesakitan jangankan 3 kali kena panah tertusuk duri pun sakit.
Tapi itulah kehebatan,keteguhan iman di zaman para sahabat dulu,karena memang solat adalah tiangnya agama,penyambung dari setiap doa.
Kesimpulan dari kisah di atas adalah mengajarkan kita bahwa ahiratlah yang lebih di utamakan ketimbang kehidupan di dunia yang fana ini. semoga kisah di atas menjadi sebuah inspirasi.
Btw,kalau posisi kamu seperti sahabat rosul itu apa yang akan kamu lakukan?
kalau saya sih kayanya sudah menjerit-jerit kesakitan jangankan 3 kali kena panah tertusuk duri pun sakit.
Tapi itulah kehebatan,keteguhan iman di zaman para sahabat dulu,karena memang solat adalah tiangnya agama,penyambung dari setiap doa.
Kesimpulan dari kisah di atas adalah mengajarkan kita bahwa ahiratlah yang lebih di utamakan ketimbang kehidupan di dunia yang fana ini. semoga kisah di atas menjadi sebuah inspirasi.
Bagikan artikel ini semoga bermanfaat untuk yang lainnya juga.
0 Comments:
Post a Comment