Sunday, August 18, 2024

Cacar Monyet

               


 

Pengertian Cacar Monyet

Cacar Monyet (Monkeypox) adalah penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus monkeypox, yang merupakan bagian dari genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Meski namanya menunjukkan keterkaitan dengan monyet, penyakit ini juga dapat ditularkan oleh berbagai jenis hewan lain, termasuk tikus dan tupai. Cacar monyet pertama kali diidentifikasi pada manusia pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo, dan sejak saat itu, kasus-kasusnya telah dilaporkan di beberapa negara Afrika tengah dan barat. Seiring dengan meningkatnya mobilitas global, kasus cacar monyet juga telah ditemukan di luar Afrika.

Penularan Cacar Monyet

Penularan dari Hewan ke Manusia
Cacar monyet dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit atau mukosa dari hewan yang terinfeksi. Gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi, konsumsi daging hewan liar yang tidak dimasak dengan baik, serta kontak dengan benda yang terkontaminasi cairan tubuh hewan yang terinfeksi juga dapat menjadi jalur penularan.

Penularan Antar Manusia
Penularan dari manusia ke manusia terjadi melalui kontak langsung dengan lesi kulit yang terinfeksi, cairan tubuh, atau droplet pernapasan dari orang yang terinfeksi. Penularan melalui droplet biasanya membutuhkan kontak tatap muka yang lama, sehingga anggota keluarga atau tenaga kesehatan yang merawat pasien memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular. Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh virus, seperti pakaian, tempat tidur, dan peralatan medis.

Gejala dan Tahapan Penyakit

Masa Inkubasi
Masa inkubasi cacar monyet, yaitu waktu antara paparan virus dan munculnya gejala, biasanya berkisar antara 6 hingga 13 hari, namun dapat bervariasi antara 5 hingga 21 hari. Selama masa ini, orang yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan gejala apapun.

Gejala Awal
Gejala awal cacar monyet mirip dengan gejala infeksi virus lainnya, sehingga sering kali sulit untuk langsung mendiagnosisnya. Gejala awal yang umum termasuk demam, sakit kepala parah, nyeri otot, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati), dan kelelahan. Pembengkakan kelenjar getah bening adalah gejala khas yang membedakan cacar monyet dari cacar air atau cacar biasa.

Tahap Ruam
Setelah demam, biasanya dalam waktu 1 hingga 3 hari, ruam mulai muncul, sering kali dimulai dari wajah sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti telapak tangan, telapak kaki, dada, dan alat kelamin. Ruam ini awalnya berbentuk macula (bercak datar), kemudian berkembang menjadi papula (benjolan keras), vesikel (benjolan berisi cairan), dan pustula (benjolan berisi nanah). Pustula akhirnya mengering, mengeras menjadi kerak, dan kemudian rontok.

Durasi Penyakit
Penyakit ini biasanya berlangsung selama 2 hingga 4 minggu. Dalam kebanyakan kasus, cacar monyet adalah penyakit yang sembuh sendiri (self-limiting), artinya tubuh dapat melawan infeksi ini tanpa memerlukan pengobatan khusus, dan kebanyakan pasien sembuh tanpa komplikasi serius.

Diagnosis Cacar Monyet

Pengamatan Klinis
Diagnosa cacar monyet dimulai dengan pengamatan klinis terhadap gejala yang muncul, terutama ruam yang khas. Namun, karena gejala awalnya mirip dengan penyakit lain, seperti cacar air, campak, atau infeksi kulit lainnya, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis.

Tes Laboratorium

  • Tes PCR (Polymerase Chain Reaction): Tes PCR adalah metode yang paling andal untuk mendiagnosis cacar monyet. Sampel yang diambil dari lesi kulit seperti pustula atau vesikel akan diuji untuk mendeteksi keberadaan DNA virus monkeypox.
  • Tes Serologi: Tes serologi dapat dilakukan untuk mendeteksi antibodi spesifik terhadap virus monkeypox. Namun, tes ini kurang spesifik karena adanya kemungkinan reaksi silang dengan virus pox lainnya, seperti variola atau vaccinia.

Diferensiasi dengan Penyakit Lain
Karena cacar monyet memiliki gejala yang mirip dengan beberapa penyakit lain, penting untuk melakukan diferensiasi dengan penyakit lain, terutama cacar air dan cacar biasa. Gejala khas seperti limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening) yang terjadi pada cacar monyet dapat membantu membedakannya dari penyakit lain.

Pengobatan Cacar Monyet

Pengobatan Simptomatik
Saat ini, tidak ada pengobatan khusus yang secara langsung menyembuhkan infeksi virus monkeypox. Pengobatan yang diberikan biasanya bersifat suportif atau simptomatik, yaitu untuk mengurangi gejala yang muncul:

  • Antipiretik: Obat penurun demam seperti parasetamol dapat diberikan untuk mengurangi demam dan nyeri.
  • Analgesik: Obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen dapat digunakan untuk meredakan nyeri otot dan sakit kepala.
  • Cairan: Pemberian cairan yang cukup penting untuk mencegah dehidrasi, terutama pada pasien dengan demam tinggi.

              


Antivirus
Beberapa antivirus telah digunakan dalam kasus cacar monyet, meskipun efektivitasnya belum sepenuhnya terbukti. Obat-obatan ini termasuk:

  • Tecovirimat (TPOXX): Tecovirimat adalah obat antivirus yang disetujui untuk pengobatan cacar monyet di beberapa negara. Obat ini bekerja dengan menghambat protein yang dibutuhkan oleh virus untuk berkembang biak dan menyebar dalam tubuh. Meskipun efektivitas tecovirimat terhadap cacar monyet masih dalam penelitian, obat ini telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam studi pra-klinis.
  • Cidofovir: Cidofovir adalah antivirus yang awalnya dikembangkan untuk mengobati infeksi virus lain, seperti cytomegalovirus. Obat ini juga telah digunakan dalam beberapa kasus cacar monyet, meskipun penggunaannya terbatas karena efek samping yang serius, seperti nefrotoksisitas (kerusakan ginjal).
  • Brincidofovir (CMX001): Brincidofovir adalah turunan dari cidofovir yang dirancang untuk memiliki profil keamanan yang lebih baik. Obat ini juga sedang dipelajari sebagai pengobatan potensial untuk cacar monyet.

Vaksinasi
Vaksinasi adalah salah satu metode pencegahan paling efektif untuk cacar monyet. Vaksin cacar (smallpox vaccine) terbukti memberikan perlindungan silang terhadap cacar monyet. Vaksin yang digunakan antara lain:

  • Vaksin ACAM2000: Vaksin ini adalah vaksin cacar yang juga digunakan untuk melawan cacar monyet. Vaksin ini mengandung virus vaccinia hidup yang dilemahkan dan diberikan dengan metode jarum bifurcated. Meskipun efektif, ACAM2000 memiliki beberapa risiko efek samping serius, terutama pada individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
  • Vaksin JYNNEOS (Imvanex atau Imvamune): Vaksin ini lebih baru dan dianggap lebih aman dibandingkan ACAM2000. Vaksin ini menggunakan virus vaccinia yang dilemahkan dan tidak dapat bereplikasi, sehingga lebih aman untuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Pencegahan dan Kontrol Penyebaran

Menghindari Kontak dengan Hewan yang Terinfeksi
Salah satu cara utama untuk mencegah cacar monyet adalah dengan menghindari kontak dengan hewan liar yang mungkin terinfeksi, terutama di daerah endemik. Jika Anda berada di daerah yang berisiko tinggi, hindari kontak langsung dengan hewan liar, terutama yang sakit atau mati. Pastikan daging hewan liar dimasak dengan matang sebelum dikonsumsi.

Mencuci Tangan Secara Teratur
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur adalah langkah pencegahan yang efektif terhadap banyak penyakit, termasuk cacar monyet. Gunakan sabun selama minimal 20 detik, terutama setelah kontak dengan hewan atau bahan yang mungkin terkontaminasi.

Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
Tenaga kesehatan yang merawat pasien dengan cacar monyet harus menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, termasuk sarung tangan, masker, dan pelindung mata, untuk mencegah penularan. Selain itu, mereka juga harus mengikuti protokol pencegahan infeksi yang ketat.

Vaksinasi untuk Kontak Dekat
Vaksinasi mungkin disarankan untuk orang-orang yang berisiko tinggi, termasuk kontak dekat pasien yang terinfeksi dan tenaga kesehatan yang merawat pasien cacar monyet. Ini membantu mengurangi risiko penyebaran virus lebih lanjut.

Isolasi Pasien yang Terinfeksi
Pasien yang terinfeksi cacar monyet harus diisolasi untuk mencegah penyebaran virus. Ini termasuk isolasi di rumah atau di fasilitas medis, tergantung pada tingkat keparahan penyakit.

Share:

Related Posts:

0 Comments:

Copyright © 2025 Kamu Harus Tau | Powered by Fakta Unik